Lonjakan Kasus COVID-19 di Asia Tenggara: Varian Baru dan Respons Regional

 Lonjakan Kasus COVID-19

Jakarta, 1 Juni 2025Kasus COVID-19 kembali meningkat di berbagai negara Asia Tenggara, dipicu oleh munculnya varian baru seperti NB.1.8.1, LF.7, dan XEC. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian NB.1.8.1 sebagai "variant under monitoring" karena tingkat penularannya yang tinggi meskipun tidak menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya .

Situasi Terkini di Asia Tenggara

  • Thailand: Melaporkan lebih dari 41.000 kasus baru pada akhir Mei 2025, dengan total kasus mencapai 257.280 sepanjang tahun ini. Varian dominan adalah XEC dan JN.1, dengan penyebaran tertinggi di Bangkok dan Chonburi 
  • Singapura: Mengalami lonjakan kasus dari 11.100 menjadi 14.200 dalam satu minggu pada akhir April hingga awal Mei. Varian yang mendominasi adalah LF.7 dan NB.1.8 
  • Malaysia: Mencatat rata-rata 600 kasus per minggu pada pertengahan Mei, dengan varian XEC sebagai yang paling banyak ditemukan. Tidak ada laporan kematian akibat COVID-19 sepanjang tahun 2025 .
  • Hong Kong: Melaporkan lebih dari 1.000 kasus baru dalam satu minggu, dengan varian JN.1 sebagai yang dominan .

Situasi di Indonesia

Meskipun negara-negara tetangga mengalami lonjakan kasus, Indonesia menunjukkan tren penurunan. Pada minggu ke-20 tahun 2025, kasus konfirmasi mingguan turun dari 28 menjadi 3 kasus, dengan tingkat positivitas sebesar 0,59%. Varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1 .

Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Surat Edaran No. SR.03.01/C/1422/2025 pada 23 Mei 2025 untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus akibat varian baru. Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi .

Mengenal Varian Baru

  • NB.1.8.1: Subvarian Omicron yang pertama kali terdeteksi di China dan kini menyebar ke berbagai negara, termasuk Singapura dan India. WHO mengklasifikasikannya sebagai varian yang perlu dipantau karena tingkat penularannya yang tinggi .

  • LF.7: Varian yang banyak ditemukan di Singapura, dengan gejala umum seperti suara serak dan batuk ringan .

  • XEC: Varian rekombinan yang pertama kali dilaporkan di Jerman dan kini menyebar di Thailand dan Malaysia .

Langkah Pencegahan

Masyarakat diimbau untuk:

  • Melengkapi vaksinasi COVID-19 sesuai anjuran.

  • Menggunakan masker di tempat umum dan transportasi publik.

  • Menjaga kebersihan tangan dan etika batuk.

  • Menghindari kerumunan dan menjaga jarak fisik.

  • Memantau informasi resmi dari Kementerian Kesehatan dan WHO.


Lonjakan kasus COVID-19 di Asia Tenggara menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap varian baru yang terus muncul. Meskipun Indonesia saat ini menunjukkan tren penurunan kasus, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti informasi resmi tetap menjadi kunci dalam menghadapi pandemi yang belum usai.


Tag :  COVID-19, Asia Tenggara, Varian Baru, Kesehatan, Indonesia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak