Iran Israel |
Washington D.C., 24 Juni 2025 — Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, secara resmi mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran kini telah diberlakukan. Lewat pernyataan publik di media sosial resminya, Trump menegaskan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui penghentian permusuhan dan menyerukan agar tidak ada pihak yang melanggar kesepakatan ini.
Pernyataan Resmi Donald Trump
Dalam unggahan singkat yang viral di platform X (Twitter), Trump menyatakan:
"THE CEASEFIRE IS NOW IN EFFECT. PLEASE DO NOT VIOLATE IT."
– Donald J. Trump, 24 Juni 2025
Pernyataan ini datang setelah lebih dari dua minggu eskalasi militer besar-besaran antara Israel dan Iran, yang mencakup serangan udara, rudal balistik, dan penggunaan bom bunker-buster di fasilitas nuklir utama Iran seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Isi Kesepakatan Gencatan Senjata
- Iran akan menghentikan semua serangan rudal dan drone ke wilayah Israel.
- Israel menyetujui untuk menghentikan serangan udara tambahan, kecuali jika Iran melanggar kesepakatan.
- Pengawasan dilakukan oleh mediator internasional, termasuk AS, Qatar, dan PBB.
Reaksi Dunia Internasional
- Sekjen PBB António Guterres menyambut baik gencatan senjata dan menyatakan ini sebagai "langkah penting menuju stabilitas kawasan".
- Uni Eropa dan negara-negara Teluk seperti Qatar dan Arab Saudi mendesak agar kedua pihak tetap berkomitmen pada perjanjian ini.
- Pasar global merespons positif: harga minyak menurun 3%, dan indeks saham utama di Eropa dan AS menguat.
Dampak Potensial
Aspek | Dampak |
---|---|
Keamanan Regional | Penurunan ancaman konflik besar di Timur Tengah |
Ekonomi | Stabilitas harga energi dan mata uang di kawasan |
Politik Global | Peluang baru untuk negosiasi nuklir Iran kembali terbuka |
Tetapi Ada Catatan dan Ancaman
- Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak seruan menyerah dan memperingatkan bahwa intervensi AS atau Israel akan berujung pada “perang total” dan “kerusakan tak terampuni” .
- Iran juga telah memperingatkan bahwa jika Israel melanggar kesepakatan gencatan, maka semua opsi balasan tetap terbuka .
Walaupun Iran tampak menerima gagasan gencatan senjata—dengan syarat Israel berhenti menyerang lebih dulu—pihaknya juga menegaskan bahwa tidak akan menyerah dan siap membalas jika ada pelanggaran. Ini menunjukkan suatu kondisi gencatan bersyarat: de-eskalasi kemungkinan terjadi tetapi masih rentan terhadap kegagalan jika ketentuan tersebut tidak dipenuhi.