Krisis Ekonomi Terbesar China dalam Dua Dekade |
Jakarta, 2 Juni 2025 — Perekonomian China tengah menghadapi krisis terbesar dalam dua dekade terakhir. Meskipun pemerintah menetapkan target pertumbuhan PDB sebesar 5% untuk tahun 2025, berbagai indikator menunjukkan perlambatan signifikan yang mengkhawatirkan.
Krisis Properti dan Deflasi
Sektor properti, yang sebelumnya menyumbang sekitar seperempat dari PDB China, mengalami penurunan tajam. Penjualan dan pembangunan properti baru anjlok, sementara harga properti turun meskipun ada intervensi pemerintah.
Selain itu, China mengalami deflasi selama 18 bulan berturut-turut, dengan indeks harga konsumen turun 0,1% dan indeks harga produsen menurun 2,7% pada Februari 2025.
Perlambatan Industri dan Perang Harga
Industri kendaraan listrik (EV), yang menjadi andalan pertumbuhan, kini menghadapi perang harga yang mematikan. Meskipun perusahaan besar seperti BYD mencatat pertumbuhan penjualan, banyak produsen kecil terancam bangkrut akibat margin keuntungan yang menipis.
Aktivitas manufaktur juga menunjukkan kontraksi selama dua bulan berturut-turut, dengan indeks PMI resmi diperkirakan berada di angka 49,5 pada Mei 2025.
Dampak Global dan Respon Internasional
Perlambatan ekonomi China berdampak pada perusahaan asing, terutama dari Eropa. Banyak perusahaan Eropa mengurangi investasi dan biaya operasional di China akibat permintaan yang lemah dan persaingan yang ketat.
Survei terbaru menunjukkan bahwa 71% perusahaan Eropa menganggap perlambatan ekonomi China sebagai tantangan utama, melebihi kekhawatiran terhadap tarif dan ketegangan perdagangan.
Tantangan Struktural: Populasi Menua dan Utang Tinggi
China menghadapi tantangan demografis dengan populasi yang menua, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di masa depan. Diperkirakan pada 2050, rasio pekerja terhadap pensiunan akan turun dari 8:1 menjadi 2:1.
Selain itu, total utang China telah mencapai 365% dari PDB pada kuartal pertama 2024, jauh melebihi negara-negara berkembang lainnya.
Krisis ekonomi yang dihadapi China saat ini merupakan hasil dari kombinasi faktor domestik dan global. Dengan tantangan struktural yang mendalam, langkah-langkah kebijakan yang tepat dan reformasi ekonomi yang menyeluruh diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan dan pertumbuhan ekonomi.
Tag : Ekonomi China, Krisis Ekonomi, Deflasi, Properti, Kendaraan Listrik