OECD Rilis Proyeksi Ekonomi Global 2025: Pertumbuhan Melambat, Risiko Meningkat

OECD

Jakarta, 3 Juni 2025Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merilis laporan Economic Outlook terbaru yang memproyeksikan perlambatan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global diperkirakan turun menjadi 3,1% dari 3,2% pada 2024, dan akan semakin melambat menjadi 3,0% pada 2026. 

Faktor Penyebab Perlambatan

OECD mengidentifikasi beberapa faktor utama yang menyebabkan perlambatan ini:

  • Hambatan perdagangan: Peningkatan tarif dan kebijakan proteksionis, terutama oleh Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, telah meningkatkan ketidakpastian dan menghambat investasi serta pengeluaran rumah tangga. 

  • Ketidakpastian geopolitik: Konflik global dan ketegangan politik meningkatkan risiko terhadap stabilitas ekonomi.

  • Inflasi yang persisten: Meskipun ada penurunan, inflasi tetap berada di atas target bank sentral di banyak negara, dengan inflasi utama di ekonomi G20 diproyeksikan turun dari 3,8% pada 2025 menjadi 3,2% pada 2026. 

Dampak pada Negara-Negara Utama

Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara utama diperkirakan melambat:

  • Amerika Serikat: Pertumbuhan diperkirakan turun menjadi 2,2% pada 2025 dan 1,6% pada 2026. 

  • Zona Eropa: Pertumbuhan diperkirakan mencapai 1,0% pada 2025 dan 1,2% pada 2026, dengan ketidakpastian yang meningkat menjaga ekspansi tetap rendah.

  • China: Pertumbuhan diperkirakan melambat dari 4,8% pada 2024 menjadi 4,4% pada 2026. 

  • Indonesia: OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2025 menjadi 4,9% dari sebelumnya 5,2%, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi global dan domestik. 

Peringatan terhadap Proteksionisme

OECD memperingatkan bahwa kebijakan relokasi rantai pasok dan peningkatan proteksionisme dapat berdampak negatif pada ekonomi global. Model ekonometrik OECD menunjukkan bahwa relokasi rantai pasok melalui tarif yang lebih tinggi, subsidi domestik, dan pembatasan sumber dapat mengurangi perdagangan global sebesar 18% dan PDB hingga 12% di negara-negara yang terkena dampak. 

Laporan OECD menekankan pentingnya kerja sama internasional dan diversifikasi perdagangan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi global. Negara-negara diimbau untuk menghindari kebijakan proteksionis yang dapat memperburuk perlambatan ekonomi dan meningkatkan inflasi. 

Tag: OECD, Ekonomi Global, Proyeksi Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi 2025, Inflasi, Perdagangan Internasional

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak