Rusia Gempur Ukraina dalam Serangan Balasan |
Kyiv/Moskow, 6 Juni 2025 — Konflik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah Rusia melancarkan serangan balasan besar-besaran pada Kamis dini hari, 6 Juni 2025. Serangan ini disebut sebagai respons terhadap serangan drone Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia beberapa hari sebelumnya.
Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, serangan ini menargetkan infrastruktur militer, pusat logistik, dan jaringan energi yang disebut digunakan oleh Ukraina untuk mendukung operasional tempurnya di garis depan.
Kota-Kota yang Diserang
Beberapa wilayah yang terdampak dalam serangan 6 Juni ini meliputi:
-
Kyiv: Terjadi ledakan besar di area industri timur. Pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 15 rudal, namun beberapa lainnya menghantam sasaran.
-
Kharkiv: Sistem listrik padam total di beberapa distrik akibat serangan rudal balistik.
-
Dnipro: Serangan drone kamikaze menimbulkan kebakaran besar di gudang logistik.
-
Lviv dan Zaporizhzhia: Suara ledakan terdengar keras pada dini hari, disertai gangguan jaringan komunikasi.
Jenis Senjata yang Digunakan
Menurut otoritas Ukraina, Rusia menggunakan:
-
Rudal hipersonik Kinzhal
-
Drone Shahed-136
-
Rudal Iskander-M
-
Rudal jelajah Kalibr dari kapal perang Laut Hitam
Korban dan Kerusakan
Pemerintah Ukraina melaporkan:
-
12 orang tewas, termasuk 2 anak-anak.
-
Lebih dari 50 warga sipil terluka.
-
Jaringan listrik dan air bersih terganggu di beberapa kota besar.
-
Rumah sakit dan sekolah di Kyiv mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Respons Pemerintah Ukraina
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengecam keras serangan ini dan menyebutnya sebagai “aksi teroris yang menargetkan warga sipil”. Ia kembali menyerukan bantuan sistem pertahanan udara dari negara-negara Barat.
"Kami butuh pertahanan udara tambahan, sekarang. Setiap hari keterlambatan berarti lebih banyak nyawa melayang," tegasnya.
Reaksi Internasional
-
Gedung Putih menyatakan keprihatinan dan mempertimbangkan pengiriman sistem pertahanan tambahan.
-
UE dan NATO mengadakan pertemuan darurat untuk merespons eskalasi ini.
-
PBB menyerukan gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan yang aman.
Serangan balasan Rusia pada 6 Juni 2025 memperlihatkan bahwa konflik Rusia-Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Situasi ini menambah tekanan internasional dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik ke kawasan lain.