Israel Ancam Caplok Permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan |
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, mengeluarkan pernyataan tegas bahwa Israel akan mencaplok permukiman di Tepi Barat dan Lembah Yordan jika negara-negara besar seperti Inggris dan Prancis secara resmi mengakui Negara Palestina. Ancaman ini disampaikan sebagai respons terhadap rencana pengakuan sepihak atas kenegaraan Palestina yang tengah dibahas oleh beberapa negara Eropa.
Latar Belakang Ancaman
Pernyataan Sa’ar muncul di tengah upaya internasional yang dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengadakan konferensi di New York pada pertengahan Juni, dengan tujuan menggalang dukungan bagi pengakuan Negara Palestina. Konferensi ini juga didukung oleh Arab Saudi dan negara-negara lain yang mendukung solusi dua negara.
Sa’ar menegaskan bahwa setiap langkah sepihak terhadap Israel akan ditanggapi dengan tindakan sepihak pula oleh Israel, termasuk kemungkinan mencaplok wilayah-wilayah yang selama ini menjadi bagian dari perundingan damai.
Baca Juga : Korban Tewas di Gaza Tembus 54.000 Orang, Krisis Kemanusiaan Memburuk.
Reaksi Internasional
Ancaman Israel ini memicu kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. Beberapa negara Eropa mempertimbangkan sanksi terhadap pejabat Israel yang terlibat dalam perluasan permukiman ilegal di wilayah pendudukan. Selain itu, pengakuan terhadap Negara Palestina oleh negara-negara Eropa dapat memperkuat posisi Palestina di forum internasional dan meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan ekspansi permukiman.
Dampak Terhadap Proses Perdamaian
Langkah Israel untuk mencaplok permukiman di Tepi Barat dan Lembah Yordan dapat menghambat proses perdamaian dan solusi dua negara yang telah lama diupayakan. Pencaplokan ini juga berpotensi meningkatkan ketegangan dan kekerasan di wilayah tersebut, serta memperburuk kondisi kemanusiaan bagi warga Palestina yang tinggal di daerah-daerah tersebut.
Tagar:
#Israel #TepiBarat #Palestina #KonflikTimurTengah #BeritaInternasional